Wednesday, July 29, 2015

Bocoran Isi Buku Menemukan Makna Merayakan Cinta (Part 2)

Apa saja "bocoran dari Bagian I buku menemukan makna merayakan cinta (sekaligus kenalan dengan para kontributornya ya) 
:-) 
  1. Setyo Jojo
Tulisan Setyo Jojo yang berjudul Ashtanga Yoga dan Perspektif Hidup ala Yogi mengajak para pembaca untuk lebih menyadari dan memahami makna berlatih yoga melalui sudut pandang keilmuan/filosofi (sesuai rujukan asli dari tradisi yoga). Setyo Jojo mengasah kepekaan pembaca untuk merenungkan kembali tujuan yoga yang berisi ajaran nilai-nilai luhur dari para pendiri yoga menjadi bagian hidup para praktisi sehingga bukan sekedar menjadi teori atau menjadi bahan diskusi. Hal tersebut bermakna bahwa latihan yoga yang kita jalani dengan rutin bukan bertujuan membuat seseorang hebat dalam melakukan pose yoga, bukan pula agar memiliki gaya hidup sehat, bukan pula harus menjadi petapa namun menjadi manusia modern yang siap ditempa oleh pengalaman lewat latihan yang terus-menerus. Di dalam tulisannya, Setyo Jojo memaparan tentang tujuan/makna seseorang berlatih yoga agar menjadi manusia yang utuh dan selaras. Setyo Jojo juga memaparkan tentang ashtanga yoga yang merupakan mesin dari yoga. Lewat ashtanga yoga yang terdiri atas 8 tangga dapat menjadi panduan serta acuan menempa praktisi yoga menjadi manusia yang utuh dan berbudi luhur. Di bagian akhir tulisannya, Setyo Jojo memaparkan tentang panduan perilaku agar tempaan yang didapat dari ashtanga yoga dapat membentuk seseorang menjadi individu yang sadar dan tulus.
  1. Sanjaya “Mr Jay”
Tulisan Sanjaya “Mr Jay” yang berjudul Lapisan-Lapisan Tubuh Manusia Perspektif Yoga Klasik mengulas overviu tentang perjalanan manusia berlatih beryoga yang digambarkan oleh Mr Jay seperti antusiasme seorang anak yang sedang mandi di kolam, yaitu dari yang semula ingin mencoba semua yang tersedia lambat laun mulai berproses menemukan makna sesuai dengan pengalaman yang dijalani.
Mr Jay juga memaparkan tentang tahapan manusia beryoga yang rupanya juga selaras dengan perkembangan hidup itu sendiri sejak Bayi – Anak – Muda – Dewasa – Lanjut Usia. Yoga sangat memfasilitasi seseorang lebih siap menghadapi setiap momen di tiap masa kehidupan sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing. Mr Jay juga memaparkan tentang manusia berdasar sudut pandang yoga klasik yang terdiri atas beberapa lapisan yang diilustrasikan seperti sebuah bawang yang berlapis-lapis dari lapisan luar yang tampak oleh pandangan hingga lapisan paling dalam yang tidak dapat terlihat namun merupakan pintu kebajikan dari seorang manusia.
3. Akhlis Purnomo
Tulisan Akhlis Purnomo dengan judul Ahimsa, Vegan dan Yogi yang mengulas tentang makna menjadi “vegan” bagi seorang praktisi yoga. Akhlis memaparkan bahwa menjadi seorang vegan bagi seorang praktisi yoga bukan semata-mata bermakna tidak/mengurangi konsumsi makanan hasil olahan hewani dan lebih banyak mengonsumsi olahan nabati. Makna menjadi vegan menurut Akhlis seperti ajaran Mahatma Gandhi yaitu Ahimsa (tanpa kekerasan). Ahimsa sendiri bermakna mengembangkan kasih sayang (cinta kasih) yang diwujudkan lewat tindakan nyata seperti menolong, memaafkan dan tidak melakukan tindakan berdasarkan kemarahan.
4.Yudhi Widdyantoro 6
Tulisan dari Yudhi Widdyantoro berjudul #Sebuah Ritus Perayaan Tubuh? Perkembangan Yoga Dari Sudut Pandang Sosioantropologi merupakan bentuk pemikiran kritisnya tentang wacana yoga di era modern yang fokus terhadap keindahan bentuk “tubuh” namun kurang memperhatikan esensi. Yoga di era modern menjadi sangat mudah diakses sehingga masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang yoga dari para pesohor yang rajin berlatih serta ramainya bisnis yoga yang mempromosikan hidup sehat dan memiliki tubuh yang indah (boleh disebut dengan kata “sexy”). Yoga di era modern dipandang Yudhi telah menjadi ajang bisnis yang mempengaruhi pemikiran konsumen tentang makna menjadi sehat dan cantik ketika harga menjadi cantik dan sehat tergolong mahal. Ditambah pula para praktisi yoga yang menginginkan tubuh yang indah, sehat dan sempurna menjadi “patuh” dengan aturan dari pengajarnya tanpa belajar melihat esensi beryoga yakni menjadi manusia yang menyatu/utuh antara tubuh-mental-spiritual sehingga mampu mengembangkan nilai-nilai luhur seperti kreativitas, menjadi manusia yang memiliki tujuan hidup dan berbudi luhur.
5. Arum Sukma Kinasih
Tulisan Arum Sukma Kinasih yang berjudul Merawat Rumah Jiwa yang Indah dan Harmonis : Yoga Berdasar Perspektif Biopsikospiritual (Merupakan gabungan dari aspek psikologi yang membahas faal tubuh manusia-perilaku dan juga spiritual) berisi tentang manfaat latihan yoga untuk meningkatkan kualitas hidup karena pada dasarnya setiap manusia memiliki motivasi/dorongan ke arah pertumbuhan seperti sehat, bahagia dan sejahtera. Untuk memfasilitasi dorongan menjadi manusia yang sejahtera dan berkualitas dapat dilatih dengan yoga yang merupakan latihan yang menyatukan 3 unsur manusia yang utuh dan harmonis dari tubuh, psikologis (pikiran-perasaan-perilaku) dan juga aspek spiritual. Ketiga unsur tubuh-psikologis-spiritual bekerja sama saling mempengaruhi dan tidak terpisah. Aspek tubuh digambarkan Arum sebagai rumah yang butuh dirawat karena memiliki fungsi dari keindahan aspek psikologis dan juga spiritual seseorang. Aspek psikologis dapat mempengaruhi fungsi tubuh lewat pikiran/perasaan dan tindakan seseorang namun yang tidak kalah penting adalah unsur spiritual yang merupakan potensi paling alami dari manusia sebagai kunci dari keindahan rumah (tubuh). 

Bersambung.....

No comments:

Post a Comment