Apa saja "bocoran dari Bagian
I buku menemukan makna merayakan cinta (sekaligus kenalan dengan para kontributornya ya)
:-)
- Setyo Jojo
Tulisan
Setyo Jojo yang berjudul Ashtanga Yoga dan Perspektif Hidup ala Yogi
mengajak para pembaca untuk lebih menyadari dan memahami makna
berlatih yoga melalui sudut pandang keilmuan/filosofi (sesuai rujukan
asli dari tradisi yoga). Setyo Jojo mengasah kepekaan pembaca untuk
merenungkan kembali tujuan yoga yang berisi ajaran nilai-nilai luhur
dari para pendiri yoga menjadi bagian hidup para praktisi sehingga
bukan sekedar menjadi teori atau menjadi bahan diskusi. Hal tersebut
bermakna bahwa latihan yoga yang kita jalani dengan rutin bukan
bertujuan membuat seseorang hebat dalam melakukan pose yoga, bukan
pula agar memiliki gaya hidup sehat, bukan pula harus menjadi
petapa namun menjadi manusia modern yang siap ditempa oleh pengalaman
lewat latihan yang terus-menerus. Di dalam tulisannya, Setyo Jojo
memaparan tentang tujuan/makna seseorang berlatih yoga agar menjadi
manusia yang utuh dan selaras. Setyo Jojo juga memaparkan tentang
ashtanga yoga yang merupakan mesin dari yoga. Lewat ashtanga yoga
yang terdiri atas 8 tangga dapat menjadi panduan serta acuan menempa
praktisi yoga menjadi manusia yang utuh dan berbudi luhur. Di bagian
akhir tulisannya, Setyo Jojo memaparkan tentang panduan perilaku agar
tempaan yang didapat dari ashtanga yoga dapat membentuk seseorang
menjadi individu yang sadar dan tulus.
- Sanjaya “Mr Jay”
Tulisan
Sanjaya “Mr Jay” yang berjudul Lapisan-Lapisan Tubuh Manusia
Perspektif Yoga Klasik mengulas overviu tentang perjalanan manusia
berlatih beryoga yang digambarkan oleh Mr Jay seperti antusiasme
seorang anak yang sedang mandi di kolam, yaitu dari yang semula ingin
mencoba semua yang tersedia lambat laun mulai berproses menemukan
makna sesuai dengan pengalaman yang dijalani.
Mr Jay juga memaparkan tentang tahapan manusia beryoga yang rupanya juga selaras dengan perkembangan hidup itu sendiri sejak Bayi – Anak – Muda – Dewasa – Lanjut Usia. Yoga sangat memfasilitasi seseorang lebih siap menghadapi setiap momen di tiap masa kehidupan sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing. Mr Jay juga memaparkan tentang manusia berdasar sudut pandang yoga klasik yang terdiri atas beberapa lapisan yang diilustrasikan seperti sebuah bawang yang berlapis-lapis dari lapisan luar yang tampak oleh pandangan hingga lapisan paling dalam yang tidak dapat terlihat namun merupakan pintu kebajikan dari seorang manusia.
Mr Jay juga memaparkan tentang tahapan manusia beryoga yang rupanya juga selaras dengan perkembangan hidup itu sendiri sejak Bayi – Anak – Muda – Dewasa – Lanjut Usia. Yoga sangat memfasilitasi seseorang lebih siap menghadapi setiap momen di tiap masa kehidupan sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing. Mr Jay juga memaparkan tentang manusia berdasar sudut pandang yoga klasik yang terdiri atas beberapa lapisan yang diilustrasikan seperti sebuah bawang yang berlapis-lapis dari lapisan luar yang tampak oleh pandangan hingga lapisan paling dalam yang tidak dapat terlihat namun merupakan pintu kebajikan dari seorang manusia.
3.
Akhlis Purnomo
Tulisan
Akhlis Purnomo dengan judul Ahimsa, Vegan dan Yogi yang mengulas
tentang makna menjadi “vegan” bagi seorang praktisi yoga. Akhlis
memaparkan bahwa menjadi seorang vegan bagi seorang praktisi yoga
bukan semata-mata bermakna tidak/mengurangi konsumsi makanan hasil
olahan hewani dan lebih banyak mengonsumsi olahan nabati. Makna
menjadi vegan menurut Akhlis seperti ajaran Mahatma Gandhi yaitu
Ahimsa (tanpa kekerasan). Ahimsa sendiri bermakna mengembangkan kasih
sayang (cinta kasih) yang diwujudkan lewat tindakan nyata seperti
menolong, memaafkan dan tidak melakukan tindakan berdasarkan
kemarahan.
4.Yudhi
Widdyantoro 6
Tulisan dari Yudhi Widdyantoro berjudul #Sebuah Ritus Perayaan Tubuh?
Perkembangan Yoga Dari Sudut Pandang Sosioantropologi
merupakan bentuk pemikiran kritisnya tentang wacana
yoga di era modern yang fokus terhadap keindahan bentuk “tubuh”
namun kurang memperhatikan esensi. Yoga di era modern menjadi sangat
mudah diakses sehingga masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang
yoga dari para pesohor yang rajin berlatih serta ramainya bisnis yoga
yang mempromosikan hidup sehat dan memiliki tubuh yang indah (boleh
disebut dengan kata “sexy”). Yoga di era modern dipandang Yudhi
telah menjadi ajang bisnis yang mempengaruhi pemikiran konsumen
tentang makna menjadi sehat dan cantik ketika harga menjadi cantik
dan sehat tergolong mahal. Ditambah pula para praktisi yoga yang
menginginkan tubuh yang indah, sehat dan sempurna menjadi “patuh”
dengan aturan dari pengajarnya tanpa belajar melihat esensi beryoga
yakni menjadi manusia yang menyatu/utuh antara tubuh-mental-spiritual
sehingga mampu mengembangkan nilai-nilai luhur seperti kreativitas,
menjadi manusia yang memiliki tujuan hidup dan berbudi luhur.
5.
Arum Sukma Kinasih
Tulisan
Arum Sukma Kinasih yang berjudul Merawat Rumah Jiwa yang Indah dan
Harmonis : Yoga Berdasar Perspektif Biopsikospiritual (Merupakan
gabungan dari aspek psikologi yang membahas faal tubuh
manusia-perilaku dan juga spiritual) berisi tentang manfaat latihan
yoga untuk meningkatkan kualitas hidup karena pada dasarnya setiap
manusia memiliki motivasi/dorongan ke arah pertumbuhan seperti sehat,
bahagia dan sejahtera. Untuk memfasilitasi dorongan menjadi manusia
yang sejahtera dan berkualitas dapat dilatih dengan yoga yang
merupakan latihan yang menyatukan 3 unsur manusia yang utuh dan
harmonis dari tubuh, psikologis (pikiran-perasaan-perilaku) dan juga
aspek spiritual. Ketiga unsur tubuh-psikologis-spiritual bekerja sama
saling mempengaruhi dan tidak terpisah. Aspek tubuh digambarkan Arum
sebagai rumah yang butuh dirawat karena memiliki fungsi dari
keindahan aspek psikologis dan juga spiritual seseorang. Aspek
psikologis dapat mempengaruhi fungsi tubuh lewat pikiran/perasaan
dan tindakan seseorang namun yang tidak kalah penting adalah unsur
spiritual yang merupakan potensi paling alami dari manusia sebagai
kunci dari keindahan rumah (tubuh).
Bersambung.....
No comments:
Post a Comment